Kilas Pasar
Dari Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (21/10), Dow Jones merosot 97,97 poin, atau 0,4% menjadi 28.210,82. Sebelumnya pada hari itu, rata-rata 30 saham diperdagangkan lebih dari 100 poin lebih tinggi. S&P 500 merosot 0,2% menjadi 3.435,56 dan Nasdaq Composite turun 0,3% menjadi 11.484,69.
Hal yang sama terjadi pada pasar saham Eropa. FTSE dan Stoxx600 turun secara bersamaan masing-masing sebesar 1,91% dan 1,29% menjadi 5.776,50 dan 360,79.
Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.632,5. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent melemah secara bersamaan masing-masing sebesar 0,22% dan 0,14%.
Prediksi Hari Ini
Pasar diperkirakan melemah hari ini. Pagi ini indeks Nikkei 225 dan Kospi dibuka melemah masing-masing sebesar 0,49% dan 0,57%. Di sisi lain indeks futures di Amerika Serikat juga tercatat melemah bersamaan. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,49%, 0,54% dan 0,51%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi penyaluran kredit yang bersumber dari total Rp 64,5 triliun penempatan dana negara di perbankan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) sudah mencapai Rp 176 triliun. Adapun alokasi di empat bank Himbara paling besar yakni men capai Rp 47,5 triliun dengan target realisasi penyaluran kredit tiga kali dari dana yang dikucurkan pemerintah.
Amerika Serikat dan China menangani pandemi Covid-19 dengan cara yang sangat berbeda, yang membentuk kembali pertempuran global antara keduanya. Angka PDB resmi China minggu ini menunjukkan tidak hanya bahwa ekonomi sedang tumbuh, naik 4,9% di 3Q20 YoY, tetapi jugamenunjukkan bahwa China cukup percaya diri bahwa virus itu telah ditaklukkan. Sementara di Amerika Serikat, kondisi masih menunjukkan 221.000 orang meninggal karena COVID-19.
Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menunjukkan upaya untuk memperkuat hubungan negaranya dengan negara-negara Asean, termasuk Indonesia dan juga Vietnam. Pemerintah Jepang menggandeng Indonesia untuk bersama-sama menegakkan supremasi hukum di Kawasan Indo-Pasifik. Suga juga menekankan penolakan pemerintah Jepang terhadap gerakan apapun yang meningkatkan ketegangan di Kawasan Laut Tiongkok Selatan (LTS), meski tidak menyebutkan secara spesifik pihak yang menyebabkan gangguan tersebut.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—22-Oktober-2020.pdf