SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Selasa 8 September 2020

Kilas Pasar

 

Pada saham Amerika serikat tutup pada Senin (7/9) dalam memperingati hari buruh. Data terakhir menunjukkan hasil perdagangan hari Jumat (4/9) di mana Dow ditutup turun 0,6%, menjadi 28.133,313. S&P 500 turun 0,81% menjadi 3.426,96 dan Nasdaq turun 1.3% menjadi 11.313,13.    

 

Dari pasar saham Eropa, Senin (7/9), indeks tercatat menguat secara kompak seiring dengan investor yang memantau perkembangan vaksin Covid-19 dan kecenderungan untuk menutup kerugian berturut-turut pada pekan lalu. FTSE dan Stoxx600 ditutup naik 138,32 poin atau 2,39% menjadi 5,937.40, sedangkan Stoxx600 turun 1.67% menjadi 367,97.

 

Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.740,0. Sementara itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI melemah sebesar 1,31% sedangkan Brent menguat sebesar 0,33%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan bergerak mix hari ini. Pagi ini, Nikkei 225 dibuka dengan kenaikan sebesar 0,31% dan Kospi juga naik sebesar 0,43%. Di sisi lain, indeks futures di Amerika Serikat juga tercatat mix, di mana Dow Jones dan S&P 500 naik masing-masing sebesar 0,76% dan 0,50%, sementara Nasdaq turun sebesar 0,09%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Dari Reuters, Menjelang pemilu AS, Presiden Donald Trump pada hari Senin kembali mengangkat gagasan untuk memisahkan ekonomi AS dan China, yang juga dikenal sebagai decoupling, menunjukkan seakan Amerika Serikat yakin tidak akan kehilangan uang jika dua ekonomi terbesar dunia tidak lagi berbisnis.

 

Ekspor China naik untuk bulan ketiga berturut-turut pada Agustus, didorong oleh lebih banyak mitra dagang yang melonggarkan kebijakan pengetatan sosial terkait Covid-19. Ekspor pada Agustus naik 9,5% YoY, data bea cukai pada hari Senin (7/9) menunjukkan kenaikan terkuat sejak Maret 2019. Angka tersebut juga mengalahkan ekspektasi analis untuk pada angka 7,1% dan juga peningkatan 7,2% pada Juli. Impor, di sisi lain, merosot 2,1%.

 

Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali mencetak rekor tertinggi pada Agustus 2020, yakni sebesar US$137,0 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020 yang sebesar US$135,1 miliar. Peningkatan cadev pada Agustus 2020 lebih dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—8-September-2020.pdf