SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Rabu 9 September 2020

Kilas Pasar

 

Pada perdagangan Selasa (8/9), indeks saham Amerika Serikat kompak melemah. Dow turun 632,42 poin, atau 2,3%, menjadi 27.500,89. S&P 500 turun 2,8% menjadi 3.331,84. Sementara Nasdaq Composite ditutup 4,1% lebih rendah ke 10.847,69 yang sekaligus menjadikan Nasdaq turun 10% dalam 3 hari.    

 

Dari pasar saham Eropa, indeks tercatat melemah secara kompak. FTSE dan Stoxx600 masing-masing ditutup turun 7,1 poin atau 0,12% menjadi 5,930.30 dan 4,22 poin atau 1,15% menjadi 363,75.

 

Secara umum, pasar ekuitas global dan harga minyak jatuh pada hari Selasa karena aksi jual tajam saham teknologi dan meningkatnya kekhawatiran atas Inggris yang meninggalkan Uni Eropa tanpa perjanjian perdagangan ditambah dengan gagasan Presiden AS Donald Trump untuk memisahkan ekonomi AS dan China.

 

Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.765,0. Sementara itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI menguat sebesar 0,05% sedangkan Brent melemah sebesar 0,08%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan bergerak melemah hari ini. Pagi ini, Nikkei 225 dan Kospi dibuka dengan pelemahan masingn-masing sebesar 1,23% dan 1,16%. Di sisi lain, indeks futures di Amerika Serikat tercatat mix. Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing sebesar 0,24% dan 0,17%, sementara Nasdaq naik sebesar 0,30%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Uni Eropa dan Inggris berseteru soal Brexit lantaran langkah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengusulkan perubahan undang-undang (UU) domestik di saat-saat terakhir pembicaraan Brexit. Usulan Johnson untuk melakukan perubahan UU domestik terbatas memicu kekhawatiran bahwa Inggris telah mengingkari perjanjian yang ditandatangani dengan UE

 

Data resmi yang dirilis Pemerintah Jepang pada Selasa (8/9) menunjukkan kontraksi ekonomi pada kuartal April-Juni  mencapai 7,9% QoQ pada kuartal II-2020. Angka itu lebih tinggi dari 7,8% dalam perkiraan awal.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menunjuk 12 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai pemungut pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang dan jasa digital yang dijual kepada pelanggan di Indonesia.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—9-September-2020.pdf