SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Jumat 28 Agustus 2020

Kilas Pasar

 

Dow naik 0,6%, ditutup pada 28.492,27. S&P 500 naik 0,2% menjadi 3.484,55. Sedangkan Nasdaq turun 0,3% menjadi 11.625,34. Pasar AS berfluktuasi sepanjang sesi Kamis setelah Federal Reserve meluncurkan kerangka kerja baru yang dapat menjaga suku bunga lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama. 

 

Sementara itu indeks di Eropa melemah secara kompak dengan FTSE dan Stoxx600 masing-masing ditutup turun 0,75% dan 0,64% menjadi 5.999,99 dan 370,72.

 

Pada pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.660,0. Sedangkan komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI melemah 0,35% dan Brent melemah 0,26%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Pasar diperkirakan mixed cenderung positif hari ini sebagai respon dari perkembangan bank sentral Amerika, The FED, kemarin. Pagi ini, Nikkei 225 dan Kospi tercatat naik masing masing sebesar 0,33% dan 0,56% menjadi 23.286,00 dan 2.357,57. Indeks futures di Amerika Serikat juga tercatat naik secara kompak, di mana Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq tercatat naik masing-masing sebesar 0,22%, 0,20%, dan 0,15%. 

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral secara resmi menyetujui kebijakan “penargetan inflasi rata-rata.” Dengan kata lain, bank sentral akan membiarkan inflasi berjalan “moderat” di atas target 2% untuk “beberapa waktu”. Powell juga mengisyaratkan bahwa data pengangguran bisa berada pada level yang lebih rendah dalam waktu yang lebih lama sampai Fed memulai untuk menaikkan suku bunga.

 

Kementerian Keuangan mendata hingga saat ini sudah ada 37 daerah yang sudah mengajukan fasilitas pinjaman daerah dengan total mencapai Rp30 triliun dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan Rp10 triliun anggaran APBN dan Rp5 triliun dari PT SMI, kementerian mengatakan bahwa pemerintah pusat siap memperbesar alokasi anggaran mencermati minat yang tinggi dari daerah untuk mengakses pinjaman yang masuk dalam skema penanganan Covid-19 dan PEN tersebut.

 

Bank of Korea (BoK) pada Kamis (27/9) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi. BoK memprediksi, ekonomi terbesar Korea Selatan akan kontraksi lebih dari 1% tahun ini, dengan dihadapkan pada lonjakan kasus baru Covid-19. Lonjakan kasus virus baru hingga di atas 100 per hari sejak pertengahan Agustus mengancam pemulihan yang didorong oleh peningkatan sentimen dan belanja konsumen

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—28-Agustus-2020.pdf