Kilas Pasar
Indeks saham di AS ditutup menguat tadi malam salah satunya didorong data dari ADP dimana tercatat bahwa sektor swasta mengurangi 2,76 juta pekerjaan pada Mei, jumlah pengurangan yang jauh di bawah perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Econoday yang memperkirakan pengurangan 8,66 juta (pada bulan April, sektor swasta mengurangi 19,56 juta pekerjaan). Dow Jones ditutup menguat 2,0%, S&P500 menguat 1,4%, Nasdaq menguat 0,8%.
Di Eropa, indeks Europe Stoxx600 ditutup menguat 2,5% seiring ekspektasi investor bahwa ECB akan mengumumkan lebih banyak paket stimulus. ECB diperkirakan melaporkan perluasan programnya pada hari Kamis ini. IHSG kemarin ditutup menguat 1,9%.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level 14.095 atau menguat 2,2% kemarin. Minyak Brent tadi malam menguat 0,6% ke 39,8.
Prediksi Hari Ini
Pasar diperkirakan bergerak menguat hari ini. Dow Futures terlihat menguat, Nikkei terlihat menguat 0,9% dan Kospi terlihat menguat 1%.
Isu Ekonomi dan Pasar
US Dollar yang melemah menunjukkan bahwa permintaan untuk aset yang aman, atau safe haven telah berkurang. Indeks Dolar AS turun 0,3% menjadi 97,38 pada hari Rabu. Saat ini investor tampaknya lebih berani mengambil resiko. Harga emas juga turun 2,1% menjadi $ 1,697.10 per ounce. Begitu juga saham perusahaan penambang emas, termasuk Newmont (NEM), yang telah turun 4,8%. ETF VanEck Vectors Gold Miners (GDX) telah menurun 3,5%.
Selain data pengurangan pekerjaan di sektor swasta di AS yang sudah membaik di bulan Mei, di Eropa juga terlihat beberapa data positif. PMI Zona Euro di sektor layanan dilaporkan pada 30,5 di bulan Mei, naik dari 12,0 di bulan April. PMI komposit dilaporkan pada 31,9, naik dari 13,6. Di antara negara-negara anggota di mana data tersedia, peningkatan terlihat di Italia, Jerman, Prancis, dan Spanyol. Tetapi semua PMI komposit tetap di bawah 50, dengan Italia di 33,9, Jerman di 32,3, Prancis di 32,1, Spanyol di 29,2.
Dari dalam negeri, Pemerintah menyiapkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) No.54/2020 untuk menampung perubahan struktur fiskal yang digunakan untuk penanganan dampak pandemi Corona atau Covid-19. MenKeu Sri Mulyani menambahkan perubahan Perpres ini diperlukan karena adanya sejumlah pergeseran dari tiga komponen utama APBN mulai dari penerimaan, belanja, dan pembiayaan. Data Kemenkeu menunjukkan total outlook belanja APBN tahun 2020 mencapai Rp2.738,4 triliun atau lebih tinggi Rp124,5 triliun dari outlook Perpres No.54/2020.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian-4-Juni-2020.pdf