Sebagian besar indeks future di bursa Asia tercatat bervariasi dengan kecenderungan turun hari ini kendati ada sentimen positif dari naiknya indeks di bursa global Eropa tetapi harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka menguat pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.120 s.d Rp.14.130 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Efek turunnya GWM diakui perbankan menambah likuiditas. Turunnya GWM bisa membuat bank menjaga LDR yang sudah maksimum saat ini yaitu 92% tetapi mempunyai kemampuan menjaga LCR yang meningkat. Bank tidak perlu meubah RBB dan bisa menjaga pertumbuhan kredit dan DPK untuk tahun 2019 tetap di kisaran antara 12%-14%. Pelonggaran likuiditas juga terlihat di pergerakan suku bunga JIBOR 1 minggu yang turun 0,03 bps dalam dua hari lelang terakhir ini.
Otoritas China membantah tuduhan Presiden Trump yang mengatakan China melakukan manipulasi mata uangnya. Kementrian Keuangan AS dalam laporannya kepada Kongres menyebutkan ada 9 negara termasuk China dan Uni Eropa yang mempunyai kriteria manipulator mata uang. Di tengah tekanan kenaikan tarif, AS mencatat defisit neraca perdagangan yang melebar terutama dengan China.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Ekonom/Kepala Riset
PT Samuel Aset Manajemen
021-28548828
Leave a Reply