SAM Ulasan Ekonomi Harian Jumat 10 Mei 2019

Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi indeks di bursa Asia cenderung turun ditambah sentimen indeks di  bursa global ditutup kompak turun semalam. Harga minyak mentah dibuka turun pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin. Mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini, ditambah faktor musiman mulai naiknya permintaan USD pada triwulan ke-2 menuju kisaran antara  Rp.14.300  s.d Rp.14.320 per USD  (kurs tengah Bloomberg).

 

Permintaan dolar dari dalam negeri akan meningkat pada triwulan ke-2 ini karena kebutuhan tradisional seperti pembayaran keuntungan, deviden, dan royalty perusahaan asing di Indonesia, pembayaran utang luar negeri pemerintah baik pokok dan bunga, pembayaran utang swata, permintaan masyarakat untuk kebutuhan libur panjang , ditambah dengan masa tahan repatriasi aset dalam rangka TA, pembayaran kupon obligasi dari PT Inalum mulai Mei ini. Peningkatan ini membuat rupiah cenderung melemah hingga Juni.

 

Potensi gagalnya kesepakatan dagang AS-China menguat, kembali Presiden Trump berkomentar ‘China broke the deal’. Sementara China membalas siap mempertahankan kepentingannya dalam perang dagang ini bahkan siap melakukan pembalasan. Jangka pendek, ekspor Indonesia akan terkena dampak langsung.

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-10-Mei-2019.pdf