Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ‘merah’, indikasi indeks di bursa Asia cenderung turun ditambah sentimen koreksi kompak dari indeks di bursa global semalam. Harga minyak mentah dibuka turun pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin. Mata uang kuat Asia yen dan HK dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.280 s.d Rp.14.300 per USD (kurs tengah Bloomberg).
SPE Maret 2019 mencatatkan kenaikan 5,5% mom atau 10,1% yoy. Kenaikan ini dipicu dengan naiknya barang untuk jenis barang lainnya termasuk sandang. Sementara pada Q1-2019 tercatat naik 8,8% yoy, naik dari Q1-2018 yang sebesar 0,7% yoy. Namun kenaikan ini tidak cukup kuat mendorong konsumsi rumah tangga yang tumbuh tipis 0,4% yoy pada PDB Q1-2019. Untuk bulan April, diperkirakan ada penurunan, kemunginan karena adanya hajatan Pemilihan Umum yang membuat konsumen menunda pembelian.
Pasar global kawatirkan ancaman Presiden Trump terhadap potensi gagalnya perundingan perdagangan AS-China. Pasar saham global masih terkoreksi dalam dua hari terakhir, juga pasar komoditas minyak mentah juga turun. Isu perdagangan ini membuat ekonomi China melambat menjadi 6,4% pada Q1-2019 dari 6,8% pada Q1-2018.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-8-Mei-2019.pdf