Ada potensi indeks di bursa Asia akan terkoreksi hari ini terlihat dari sebagian besar indeks futuresnya yang tercatat ‘merah’ ditambah turunnya indeks di hampir semua bursa global semalam, walaupun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini dibandingkan pembukaan kemarin. Mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.300 s.d Rp.14.330 per USD (kurs tengah Bloomberg).
PE Indonesia pada Q1-2019 tercatat 5,07% yoy dibawah ekspektasi konsensus 5,2% yoy. Kinerja ini relatif flat dibandingkan Q1-2018 yang sebesar 5,06% yoy. Dari sisi lapangan usaha, sektor jasa-jasa memberikan andil pertumbuhan yang terbesar, sedangkan dari sisi pengeluaran andil terbesar tetap pada konsumsi rumah tangga. Di tengah hajatan Pemilihan umum, andil pengeluaran pemerintah justru melambat dibandingkan Q4-2018. Dengan kinerja ini, kami perkirakan PE 2019 sebesar 5,14% yoy.
BPS kemarin umumkan tingkat pengangguran sebesar 5,01%, sudah mendekati target RPJMN sebesar 4%-5%. Optimisme bisnis dan konsumen terlihat melambat di Q1-2019. Kemungkinan perlambatan ini karena ketidakpastian pemilihan umum. Mestinya Q2-2019 akan lebih baik.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-7-Mei-2019.pdf