Hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat naik, indikasi ada potensi indeks akan naik hari ini ditambah sentimen naiknya indeks di bursa AS semalam, walaupun harga minyak mentah dibuka bervariasi pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, HK dolar dan Sin dolar kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah berlanjut hari ini menuju kisaran antara Rp.14.250 s.d Rp.14.270 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Data OJK pada Januari 2019 mencatat kinerja perbankan Indonesia yang mencatatkan perbaikan yaitu CAR dan ROA. Sementara kinerja yang menunjukkan perlambatan adalah: 1). Naiknya BOPO; 2). Turunnya NIM; 3). Melambatanya LDR; 4). Turunnya Rasio ASet Likuid. Turunnya NIM dari 5,14% pada Desember 2018 menjadi 4,92% pada Janauri 2019 menjadi indikasi cost of fund yang naik tetapi tidak diikuti dengan naiknya suku bunga kredit yang kemungkinan permintaan kredit masih lemah. Secara keseluruhan kinerja perbankan masih sehat.
Pertumbuhan ekonomi AS pada Q4-2018 direvisi turun menjadi 2,2% yoy dari perkiraan sebelumnya 2,6% yoy. Secara keseluruhan tahun 2018 tercatat 2,9% yoy – tertinggi sejak 2015. Ekonomi AS tampaknya sudah melewati titik puncaknya dan berpotensi melambat sebagaimana prediksi the Fed.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-29-Maret-2019.pdf