SAM Ulasan Ekonomi Harian Rabu 16 Januari 2019

Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi ada potensi indeks di bursa Asia yang akan bergerak ‘mixed’ hari ini dan terbantu sentimen naiknya indeks di bursa global semalam dan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen, dan Sin dolar dibuka menguat terhadap USDolar  pagi ini, kemungkinan rupiah menguat menuju kisaran Rp.14.050 s.d Rp.14.090 per USD (kurs tengah Bloomberg).

 

Neraca perdagangan 2018 tercatat defisit US$8,57  miliar, turun drastis dibandingkan kinerja tahun 2017 yang tercatat surplus US$11,8 miliar. Defisit ini terutama berasal neraca migas yang defisitnya membengkak 30,9% yoy, sedangkan neraca non migas tercatat surplus tetapi turun sebesar 81,2% yoy. Turunnya surplus non migas ini karena struktur ekspor non migas yang masih didominasi oleh ekspor berbasis komoditas. Defisit neraca perdagangan di tahun 2018 ini merupakan yang terbesar di sepanjang sejarah ekspor-impor Indonesia.

 

Survei the IBD/TIPP Economic Optimism index untuk Januari 2019 turun menjadi 52,3 dari 52,6 pada bulan Desember 2018. Penurunan ini terutama berasal dari ketidakyakinan terhadap kebijakan pemerintah Federal dan kebijakan the Fed. Indeks tersebut merupakan yang terendah sejak Desember 2017. Penurunan ini tampaknya temporer dengan potensi kesepakatan antara Presiden Trump dengan Partai Demokrat.

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-16-Januari-2019.pdf