Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ dengan kecenderungan naik terbawa sentimen kenaikan indeks di bursa AS semalam walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Di hari terakhir perdagangan kemungkinan rupiah menguat walaupun mata uang kuat Asia HK dolar, dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini. Kemungkinan rupiah menuju kisaran Rp.14.520 s.d Rp.14.550 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Posisi investasi internasional (PII) pada Q3-2018 tercatat posisi neto kewajiban luar negeri sebesar US$297 miliar (128,5 % dari PDB). Neto kewajiban tersebut terutama bersumber dari investasi portofolio yang tercatat sebesar US$226,6 miliar. Ada peningkatan sebesar US$1,6 miliar pada triwulan ke-3 tersebut. Namun demikian posisi cadangan devisa turun menjadi US$114,85 miliar karena kebijakan stabilisasi rupiah.
Jobless claims untuk minggu yang berakhir pada 22 Desember tercatat turun, indikasi pasar tenaga kerja AS yang masih menguat di bulan Desember karena faktor musiman. Data ekonomi AS lain yang menguat adalah personal spending, pesanan barang tahan lama, dan consumer sentiment.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-28-Desember-2018.pdf