Ada potensi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang bervariasi kendati indeks di bursa AS ditutup turun semalam. Kemungkinan indeks cenderung naik terbantu sentimen naiknya harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Kemungkinan nilai tukar rupiah akan melemah dengan sentimen mata uang Asia yen dan HK dolar dibuka melemah pagi ini terhadap USDolar, menuju kisaran antara Rp.14.450 s.d Rp.14.470 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Ada kemungkinan BI akan naikkan suku bunga acuannya 7DRR sebesar 25 bps menjadi 6,25% dengan pertimbangan naiknya suku bunga the Fed dan defisit neraca perdagangan yang melebar menjadi US$2,05 miliarr. Pada RDG November lalu, BI naikkan suku bunganya dengan pertimbangan defisit neraca perdagangan yang cukup besar yaitu US$1,8 miliar.
The Fed putuskan naikkan suku bunganya pada pertemuan FOMC kemarin, sehingga menjadi 2,25-2,5. Kenaikan ini merupakan yang ke-4 kalinya di tahun 2018. Kenaikan ini dengan pertimbangan ekonomi AS yang masih solid. Di tahun 2019, the Fed kemungkinan akan naikkan dibawah ekspektasi sebelumnya 3 kali dengan pertimbangan pasar keuangan yang rentan dan pertumbuhan ekonmi global yang melambat. Indeks Dow terkoreksi 1,5% merespon keputusan ini.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-20-Desember-2018.pdf