Indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ dengan kecenderungan naik terbawa sentiment kenaikan indkes di bursa AS semalam walaupun harga minyak mentah turun tajam dibawah US$50 pbrl. Mata uang kuat Asia HK dolar, dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentiment pelemahan rupiah menuju kisaran Rp.14.520 s.d Rp.14.550 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.
Posisi ULN Indonesia per Oktober 2018 sebesar US$360,5 miliar, naik 0,22% mom atau 5,3% yoy. Kenaikan terutama terjadi pada ULN Swasta yang naik 0,91% mom (7,7% yoy). Dari tujuan penggunaan utang, kenaikan tersebut terutama untuk kebutuhan refinancing (1,075% mom), kemudian investasi (0,55% mom), dan modal kerja (0,33% mom). Kendati ULN Swasta naik tetapi relatif aman karerna kewajiban lindung nilai atas ULN tersebut yang cukup dipatuhi korporasi untuk memitigasi risiko nilai tukar rupiah.
Investor global menanti keputusan the Fed pada pertemuan18-19 Desember ini. Hasil ini menjadi penting untuk kredbilitas the Fed yang mendapat tekanan dari Presiden Trump dalam pernyataan di Twitternya. Investor kawatirkan resesi ekonomi AS. Harga minyak mentah juga turun drastis kawatirkan turunnya pernintaan akibat resesi.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-19-Desember-2018.pdf