Ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini terlihat dari sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘hijau’ ditambah sentiment naiknya indeks di bursa AS semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Pagi ini mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.15.130 s.d Rp.15.150 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.
Inflasi bulan Oktober 2018 tercatat 0,28% mom atau 3,16% yoy. Sumber inflasi terbesar masih berasal dari komponen inflasi inti walaupun dari sisi kenaikan komponen energy mencatatkan kenaikan tertinggi 0,68% mom. Secara kumulatif dari Januari s.d Oktober angka inflasi tercatat 2,22% ytd. Dengan sisa waktu dua bulan hingga akhir Desember 2018 kemungkinan inflasi sedikit diatas 3% yoy.
Data ekonomi dari AS yang diumumkan kemarin tercatat mixed. PMI ektor manufaktur dari ISM untuk bulan Oktober turun menjadi 57,7 dari 59,8 pada September – meruapakan yang terendah sejak 6 bulan terakhir, namun survey PMI manufaktur dari HIS Markit masih mencatat kenaikan tipis. Upah di sektor non pertanian juga naik. Data-data ini belum menjadi sinyal kuat perlambatan ekonomi AS tetapi kemungkinan ekonomi AS sudah mendekati puncaknya.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-2-November-2018.pdf