Indeks futures Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ cenderung naik terbawa sentimen naiknya indeks di hampir semua bursa global semalam dan harga minyak mentah yang dibuka sedikit naik pagi ini. Sedangkan mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa membuat rupiah melemah menuju kisaran Rp.15.225 s.d Rp.15.240 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Realisasi investasi pada Q3-2018 tercatat sebesar Rp.173,8 triliun, turun 1,4% qtq (minus 1,6% yoy), terutama berasal dari realisasi PMA yang turun 6,9% qtq (minus 20,2% yoy). Penurunan ini kemungkinan efek dari potensi naiknya suku bunga global dan masih belum menariknya harga komoditas mengingat PMA mempunyai porsi sebesar 17,7% pada sektor pertambangan dan mineral.
Ekonomi di zona Euro tumbuh pada Q3-2018 0,2% qtq (1,7% yoy), melambat dibandingkan Q2-2018 dan ekspektasi konsensus analis. Begitupun pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa juga melambat di Q3-2018 yang sebesar 0,3% qtq (1,9% yoy). Perlambatan ini kemungkinan bisa menjadi pertimbangan ECB untuk tidak segera melakukan normalisasi suku bunga dan berpotensi ECB masih akan melanjutkan stimulus moneternya pasca Desember 2018 walaupun angka inflasi sudah diatas target.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-31-Oktober-2018.pdf