Indeks futures Asia teratat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ cenderung turun terbawa sentimen koreksi kompak indeks bursa global akhir pekan lalu walaupun harga minyak mentah yang dibuka sedikit naik pagi ini. Sedangkan mata uang Asia yen dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa membuat rupiah melemah menuju kisaran Rp.15.220 s.d Rp.15.250 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Survei BI untuk PMI Q3-2018 tercatat 52,02 sedikit melambat dibandingkan Q2-2018 yang sebesar 52,4. Komponen PMI yang naik adalah volume produksi dan volume persediaan barang jadi, sebagai respon pelaku usaha terhadap ekspektasi pelemahan rupiah yang berlanjut di masa mendatang dan potensi naiknya harga barang. Untuk Q4-2018 PMI diperkirakan sebesar 51,92. Komponen yang mencatatkan kenaikan adalah kecepatan penerimaan barang input dan jumlah tenaga kerja, sebagai respon faktor musiman akhir tahun.
Ekonomi AS pada Q3-2018 pada pengumuman kesatu ini tercatat sebesar 3,5% yoy, diatas ekspektasi konsensus analis 3,3% yoy. Pada pengumuman ke-3 untuk ekonomi Q2-2018 lalu tercatat 4,2% yoy. Sumbangan terbesar berasal dari personal consumption expenditure (PCE). Ekonomi AS masih menunjukkan tren penguatan.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-29-Oktober-2018.pdf