Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat hijau, indikasi ada potensi indeks naik hari ini walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Sedangkan mata uang Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah tetapi kemungkinan BI akan menjaga agar pelemahan tidak berlanjut. Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp.14.980 s.d Rp.15.010 per USD (kurs tengah Bloomberg).
BPS waspadai kenaikan IHPB, yang bisa membuat IHK juga menyusul naik. IHPB pada bulan September 2018 naik 0,08% mom dengan kenaikan terutama berasal dari sektor/kelompok pengeluaran impor non migas. Kemungkinan kenaikan ini karena melemahnya nilai tukar rupiah. Kendati demikian, angka inflasi IHK masih sangat aman. Secara kumulatif angka inflasi dari Januari s.d September tercatat 1,94% ytd, dengan sisa waktu 3 bulan hingga akhir tahun, kami perkirakan angka inflasi berpotensi dibawah 3% yoy.
Presiden Trump merealisasi janji kampanyenya untuk merevisi kesepakatan NAFTA. Kesepakatan baru ini selain meubah namanya menjadi USMCA juga mengatur secara khusus industri otomotif dengan menetapkan konten lokal dari AS sebesar 75%. Kesepakatan ini memberikan sentimen positif pasar. Indeks Dow naik, Meksiko peso dan Kanada dolar menguat.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-3-Oktober-2018.pdf