SAM Ulasan Ekonomi Harian Selasa 2 Oktober 2018

Indeks futures bursa Asia ditutup bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’ pada hari ini namun ada potensi naik dengan harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Sedangkan mata uang kuat Asia kompak melemah terhadap USDolar yang bisa membuat sentimen pelemahan rupiah dengan kemungkinan bergerak di kisaran antara Rp.14.910 s.d Rp.14.930 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.

 

BPS kemarin umumkan angka inflasi bulan September yang tercatat deflasi 0,18% mom atau 2,88% yoy. Deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan dan Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Secara kumulatif dari Januari s.d September, angka inflasi tercatat 1,94% ytd atau 2,58% annualized. Dengan tersisa waktu 3 bulan hingga akhir tahun 2018, kemungkinan angka inflasi bisa dibawah 3% yoy. Angka inflasi akan relatif terjaga di sekitar 3%-an selama pemerintah tidak menaikkan harga BBM di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia saat ini.

 

Beberapa data dari ekonomi AS mencatatkan perlambatan. ISM PMI untuk sektor manufaktur melambat dari 61,3 pada Agustus menjadi 59,8 pada September karena turunnya pesanan baru dan inventori sebagai indikasi turunnya permintaan. Perlambatan juga terjadi pada pengeluaran untuk konstruksi. Kendati ada perlambatan, namun belum menjadi tanda-tanda resesi ekonomi AS.  

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-2-Oktober-2018.pdf