Ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar merah ditambah sentimen dari bursa global yang kompak turun semalam walaupun harga minyak mentah dibuka bervariasi pagi ini. Mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah berlanjut, tetapi kemungkinan BI akan menahan laju pelemahan dan mencoba membawa kembali ke kisaran antara Rp.14.560 s.d Rp.14.580 per USD.
BI memupuk devisa melalui lelang FX Swap kemarin dan memenangkan lelang sebesar US$260 juta dengan swap rate sebesar 4,38%. Hasil lelang ini lebih tinggi dari target indikatif US$200 juta. Hasil lelang membuat forward poin turun 10 poin menjadi 57 poin di penutupan perdagangan kemarin. Lelang ini akan dilakukan lagi pada pekan ini. Lelang ini sebagai upaya menambah posisi cadangn devisa BI.
Sentimen global terganggu dengan potensi krisis keuangan di Turki. Ketidakpastian ini membuat investor global kembali cenderung memegang USDolar, sehingga mata uang USDolar menguat terhadap hampir semua mata uang dunia termasuk rupiah. Lira mencapai titik terlemahnya disepanjang sejarah. Indeks di berbagai bursa juga terkoreksi. Investor mengkawatirkan krisis Turki ini akan merembet ke negara-negara EMs.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-14-Agustus-2018.pdf