Kemungkinan indeks di bursa Asia hari ini akan naik terlihat dari sebagian besar indeks futures di bursa Asia yang tercatat ‘hijau’ ditambah sentimen positif dari naiknya indeks di bursa global semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Mata uang kuat Asia kompak menguat terhadap USDolar pagi ini. Kemungkinan menjadi sentiment penguatan menuju kisaran antara Rp.14.370 s.d Rp.14.390 per USD walaupun tetap dalam penjagaan BI.
Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) melambat menjadi 6,1% yoy pada Mei 2018 dari 7,5% yoy pada April 2018. Dibandingkan April, perlambatan ini karena turunnya aktiva luar negeri neto dan tagihan bersih kepada pemerintah, sedangkan domestik kredit meningkat walaupun DPK melambat. Perlambatan M2 karena memasuki triwulan ke-3 mestinya pengeluaran pemerintah pusat akan semakin agresif walaupun aktiva luar negeri neto kemungkinan masih turun dengan melemahnya nilai tukar rupiah.
Minutes meeting the Fed pada pertemuan 12-13 Juni lalu mencatat keyainan the Fed terhadap ‘outlook’ ekonomi AS yang masih akan tumbuh dengan memfaktorkan pemangkasan pajak, tambahan pengeluaran pemerintah. Pada pertemuan 12-13 Juni lalu the Fed naikkan suku bunganya menjadi 2%, dan masih sinyalkan kenaikan lanjutan hingga 2x lagi.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-6-Juli-2018.pdf