Kemungkinan indeks di bursa Asia hari ini akan naik terlihat dari sebagian besar indeks futures di bursa Asia yang tercatat ‘hijau’ ditambah sentimen positif dari naiknya indeks di bursa global pada akhir perdagangan minggu lalu ditambah harga minyak mentah yang dibuka naik pagi ini. Mata uang kuat Asia yen dan HK dolar dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran Rp.14.370 s.d Rp.14.390 per USD dengan tetap dalam penjagaan BI.
Posisi cadev BI per Juni 2018 sebesar US$119,8 miliar, turun sebesar US$3,1 miliar dari posisi per Mei sebesar US$122,9 miliar. Penurunan cadev ini sebagai upaya stabilisasi BI untuk menjaga rupiah. Selain intervensi di pasar valas, BI juga melakukan pembelian rupiah di pasar obligasi pemerintah, dan menaikkan suku bunga acuan 7DRR sebesar 50 bps pada pertemuan RDG 28 Juni lalu. Kemungkinan posisi cadev ini masih akan turun jika tekanan pelemahan terhadap rupiah berlanjut.
Hari Jumat, tanggal 6 Juli lalu merupakan hari pertama efektif pengenaan tarif impor AS untuk barang-barang dari China senilai US$49 miliar. Tampaknya kebijakan tersebut telah diantisipasi dengan naiknya impor AS pada bulan Mei dari Negara-negara yang menjadi target yaitu China, Kanada, dan Meksiko. China dan 40 negara lainnya sedang mengupayakan pengaduan ke WTO.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-9-Juli-2018.pdf