Sebagian besar indeks futures bursa Asia terlihat hijau, indikasi indeks bergerak naik namun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini yang bisa membuat arah indeks berbalik terkoreksi. Mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar melemah terhadap USDolar pagi ini, kemungkinan bisa membuat sentimen pelemahan terhadap rupiah. Kemungkinan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.880 s.d Rp.13.890 per USD dengan tetap ada penjagaan BI.
Inflasi Mei tercatat 0,21% mom atau 3,23% yoy, dan secara kumulatif selama 5 bulan ini tercatat 1,3% ytd. Kinerja inflasi yang relative rendah di tengah bulan Ramadhan karena terjaganya pasokan (suplai) bahan makanan. Harga bahan makanan terkendali naik 0,21% mom. Kenaikan tertinggi terjadi pada Sandang (0,33% mom) terutama untuk baju-baju muslim. Namun inflasi inti masih dalam tren turun, tercatat 2,75% yoy, melambat dibandingkan Ramadhan 2017 lalu (bulan Juni 2017) seebsar 3,23% yoy. Kami perkirakan inflasi 2018 terjaga di kisaran antara 3,6%-3,8%.
Nikkei PMI untuk sektor manufaktur Indonesia tercatat 51,7 tertinggi sejak Juni 2016. Dengan level diatas 50 artinya pengusaha menunjukkan optimisme. Produksi meningkat dalam 4 bulan terakhir diikuti dengan naiknya permintaan. Tantangan sektor manufaktur pada Mei ini adalah melemahnya rupiah yang membuat naiknya harga bahan baku.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-5-Juni-2018.pdf