Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi indeks bergerak naik hari ini walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Sedangkan mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar menguat terhadap USDolar pagi ini. Kemungkinan rupiah menguat hari ini menuju kisaran antara Rp.13.850 s.d Rp.13.880 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Indonesia tetap BBB- dengan’outlook’ stabil. S&P menilai kinerja fiskal baik, CAD yang akan menyempit dalam beberapa tahun ke depan. S&P tampaknya bisa menerima kebijakan pemerintah menahan kenaikan harga minyak dan listrik untuk mendukung daya beli dan konsumsi sebagai kebijakan yang temporer. Keputusan S&P ini menjadi salah satu faktor positif yang bisa mengurangi risiko investasi di Indonesia di tengah rupiah yang sedang rentan gejolak.
Data ketenagakerjaan AS semakin solid dengan tingkat pengangguran tercatat sebesar 3,8% – terendah sejak 1969, diikuti dengan naiknya jumlah ‘payroll’ dan rata-rata upah per jam. Kinerja ini kemungkinan membuat inflasi naik dan the Fed kemungkinan besar akan naikkan suku bunganya pada pertemuan 12-13 Juni mendatang walaupun probabilita kenaikannya menurun menjadi 75% pada akhir Mei lalu.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-4-Juni-2018.pdf