Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi indeks bergerak naik hari ini walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Sedangkan mata uang kuat Asia yen dan HK dolar melemah terhadap USDolar pagi ini. Kemungkinan rupiah terbawa sentimen pelemahan menuju kisaran antara Rp.13.885 s.d Rp.13.890 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.
Pemerintah dan Komisi XI DPR sepakati asumsi-asumsi makro untuk RAPBN 2019. Diantara asumsi makro yang mengalami revisi dari yang diajukan pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi dari pengajuan 5,4%-5,8% menjadi 5,2%-5,6%. Asumsi kesepakatan ini lebih realistis dengan menggunakan basis kondisi ekonomi saat ini. Pemerintah meyakini investasi akan menjadi motor ekonomi yang lebih baik dengan efektifnya kebijakan tax allowance dan tax holiday.
Pemerintah perbesar subsidi solar menjadi Rp.2.000 per liter untuk kuota sebesar 16,32 juta kiloliter, dan subsidi listrik untuk pelanggan 450VA karena tambahan jumlah pelanggan sebesar 1 juta. Pemerintah akan menggunakan ‘windfall’ dari naiknya harga minyak mentah. Sensitifitas APBN 2018 mencatat neto positif dari naiknya harga minyak mentah tersebut. Kebijakan ini bisa menjaga inflasi dan daya beli masyarakat.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Rabu-5-Juni-2018.pdf