SAM Ulasan Ekonomi Harian Jumat 25 Mei 2018

Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat hijau sebagai indikasi indeks akan naik pada hari ini tetapi kemungkinan bisa berbalik arah koreksi dengan sentimen turunnya indeks di bursa global semalam. Sedangkan mata uang kuat Asia yen dan sin dolar  dibuka melemah pagi ini yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.14.140 s.d Rp.14.160 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI.

 

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan rencana kebijakan ‘pro growth’ melalui relaksasi di sektor properti, dan kemungkinan dengan menerapkan LTV spasial yaitu LTV yang disesuaikan secara wilayah tergantung permintaan kredit properti di wilayah tersebut. Data BI mencatat pada Q1-2018 kredit untuk KPR dan KPA sebesar 11,95% yoy, yang menunjukkan tren melemah dalam tiga tahun terakhir. Kemungkinan masalah daya beli masih menjadi faktor lemahnya permintaan di sektor properti ini.

 

Riset SocGen mencatat kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed (FFR) akan 3 kali lagi atau 75 bps , dan selanjutnya bertahan di 2,75%. Pada ‘dot plot’ the Fed menunjukkan kemungkinan the Fed masih akan naikkan FFR nya sampai 2020. Hasil riset berbasis ‘shadow rate’ mencatat the Fed sebenarnya telah melakukan pengetatan sejak tahun 2014.


 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

 

 

 

PT SAMUEL ASET MANAJEMEN

Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia

t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474  |www.sam.co.id

 

Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-25-Mei-2018.pdf