Sebagian besar indeks futures bursa Asia terlihat hijau, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini ditambah dengan harga minyak mentah yang naik pagi ini. Mata uang kuat Asia menguat terhadap US Dolar pagi ini yang bisa membawa sentimen penguatan rupiah menuju kisaran antara Rp.13.680 s.d Rp.13.730 per USD walaupun masih tetap dalam penjagaan BI.
Laporan BI untuk uang beredar (M2) pada Februari tumbuh 8,3% yoy, sedikit melambat dibandingkan Januari 8,4% yoy karena melambatnya aktiva luar negeri bersih. Sedangkan aktiva domestik bersih naik terlihat dari pertumbuhan kredit pada Februari 2018 sebesar 8,2% yoy, naik dari 7,4% yoy pada Januari 2018. Semakin dekatnya puasa-lebaran, pertumbuhan M2 akan naik dengan naiknya permintaan domestik.
PMI China untuk sektor manufaktur tercatat naik menjadi 51,5 pada Maret, sedangkan untuk non manufaktur tercatat 54,6. Kegiatan produksi China diperkirakan dipercepat untuk memenuhi permintaan ekspor di tengah ancaman pengenaan tarif impor. Di tengah negosiasi China-AS, tarif impor metal yang naik akan efektif diterapkan pada Senin ini. Sebagai balasan, China akan menerapkan tarif terhadap 128 jenis barang impor dari AS.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Senin-2-April-2018.pdf