Indeks futures di bursa Asia tercatat ‘hijau’, indikasi indeks di bursa Asia akan naik hari ini namun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini sehingga ada potensi arah indeks terkoreksi. Sementara tiga mata uang kuat Asia kompak dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini dengan sentimen naiknya suku bunga the Fed. Kemungkinan rupiah akan melemah menuju kisaran antara Rp.13.570 s.d Rp.13.590 per USD.
Realisasi belanja negara per minggu ke-2 November 2017 tercatat sebesar Rp.1.619,6 triliun atau 75,9% dari pagu. Dengan sisa waktu 1,5 bulan hingga akhir Desember 2017 pemerintah masih mempunyai sisa anggaran sebesar Rp.513,7 triliun yang tampaknya sulit terealisasi sempurna. Dari sisi penerimaan negara tercatat sebesar Rp.1.319,8 triliun atau 76% dari pagu. Sedangkan defisit masih aman, tercatat Rp.299,8 triliun atau 2,2% dari PDB, dibawah target 2,92% dari PDB.
The Fed naikkan suku bunga FFRnya 25 bps menjadi 1,5% pada FOMC 12-13 Desember. The Fed mensinyalkan pasar tenaga kerja berlanjut menguat dan akan menaikkan FFR 3x lagi di tahun 2018 seiring dengan menguatnya ekonomi AS. Indeks Dow merespon positif kenaikan ini dengan kembali mencetak rekor tertinggi barunya.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Ulasan-Ekonomi-Harian-Kamis-14-Desember-2017.pdf