SAM Ulasan Ekonomi Harian Selasa 13 Juni 2017

Sebagian indeks futures di bursa utama Asia tercatat ‘merah’ indikasi potensi indeks turun di bursa Asia hari ini, namun harga minyak mentah dibuka naik pagi ini yang bisa membuat arah balik indeks. Sementara itu mata uang Asia kuat dibuka melemah terhadap USDolar pagi ini, respon antisipasi kenaikan suku bunga the Fed. Kemungkinan rupiah melemah menuju  kisaran Rp.13.310 s.d Rp.13.320 per USD.

 

Survei Jones Lang LaSalle (JLL) menunjukkan minat investasi produsen global Indonesia, India, Vietnam dan Malaysia akan tinggi, bahkan melebihi China untuk tahun 2017 hingga tahun 2020 karena pertimbangan biaya operasional yang murah, konsumsi masyarakat yang terus meningkat, dan perkembangan infrastruktur. Khusus untuk Indonesia, sektor manufaktur diperkirakan tumbuh antara 6%-7%  per tahun selama 2017-2021, lebih tinggi dari saat ini 5% yoy. Survei JLL juga didukung oleh survei Kohlberg Kravis Roberts (KKR).

 

Data per April 2017 mencatat permintaan pembelian mesin di sektor manufaktur justru turun, dari ekspektasi naik. Termasuk juga pembelian peralatan komputer di sektor jasa keuangan dan asuransi. Penurunan ini menjadi indikasi potensi melambatnya ekonomi Jepang di Q2-2017. Penurunan ini diantaranya karena ketidakpastian global terutama berasal dari ekonomi AS.

 

 

 

Salam,

Lana Soelistianingsih

Kepala Riset/Ekonom

Samuel Aset Manajemen

Telp: 62 21 28548828

Ulasan-Ekonomi-Harian-Selasa-13-Juni–2017.pdf