· Kemungkinan koreksi indeks di bursa Asia hari ini berlanjut terlihat dari indeks futuresnya yang sebagian besar turun, ditambah dengan sentimen harga minyak mentah yang turun. Sentimen ini juga bisa membuat rupiah melemah menuju kisaran antara Rp.13.470 s.d Rp.13.480 per USD, kecuali dengan penjagaan BI bisa dibawah kembali ke Rp.13.440 per USD.
· Ekspor mineral mentah akhirnya disepakati dibuka kecuali untuk nickel ore dan bauksit. Relaksasi ini merupakan bagian dari dua poin kesepakatan dari pertemuan sejumlah menteri kemarin. Namun perusahaan wajib membangun smelter dalam 5 (lima) tahun ke depan. Kewajiban membangun smelter ini dikawatirkan membuat industri kolaps dan menurunnya penerimaan negara bukan pajak.
· Ekonomi AS untuk Q3-2016 direvisi naik menjadi 3,5% qtq atau 1,7% yoy, dari revisi sebelumnya 3,2% qtq atau 1,6% yoy. Sumber pertumbuhan berasal dari konsumsi Rumah Tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor khususnya kedelai yang signifikan. Ekonomi AS menunjukkan penguatan dan akan berlanjut di Q4-2016 didukung dengan adanya faktor musiman.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
Ulasan-Ekonomi-Harian-Jumat-23-Desember-2016.pdf