Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak menguat pada hari Selasa, (14/11). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.08%, 1.91%, dan 2.37%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.20% dan 1.34%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,488. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.32% dan 0.27% diperdagangkan pada level US$ 82.64 dan US$ 78.33 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menguat sebesar 1.99%, NIKKEI Jepang bertumbuh sebesar 2.01%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.10%, 0.13% dan 0.20%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Inflasi yang stabil pada Oktober 2023 dibandingkan bulan sebelumnya, memberikan tanda harapan harga-harga yang tinggi akan mengurangi cengkeramannya terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS). Ini juga menjadi lampu hijau kepada The Federal Reserve (The Fed) untuk berhenti menaikkan suku bunga. Indeks harga konsumen (CPI), yang mengukur sejumlah besar barang dan jasa yang umum digunakan, meningkat 3,2% dari tahun lalu meskipun tidak berubah pada bulan tersebut, menurut angka penyesuaian musiman dari Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (15/11). Sebelumnya, ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan angka masing-masing sebesar 0,1% dan 3,3%. (Investor)
Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan melanjutkan tren surplus pada Oktober 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data neraca perdagangan, ekspor, dan impor siang ini, Rabu (15/11/2023). Berdasarkan data yang dihimpun dari Bloomberg, konsensus ekonom secara rata-rata memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 mencapai US$2,80 miliar, dengan estimasi tertinggi sebesar US$4,3 miliar dan estimasi terendah defisit sebesar US$240 juta. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 akan membukukan surplus sebesar US$3,58 miliar. Menurut Josua, surplus pada Oktober 2023 sedikit meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$3,42 miliar. (Bisnis)
Sejumlah ekonom memperingatkan agar pemerintah mengantisipasi potensi dampak El Nino yang berlangsung lebih lama. Efek rambatan El Nino, baik ke inflasi maupun pertumbuhan ekonomi mungkin masih akan terjadi pada tahun 2024 mendatang. Chief Economist Citibank, N. A., Indonesia (Citi Indonesia) Helmi Arman menyampaikan, sisi permintaan domestik menjelang tutup tahun ini terganggu akibat pergerakan inflasi pangan. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari efek rambatan El Nino yang pada gilirannya mendongkrak harga komoditas pangan. kenaikan harga komoditas pangan seperti beras ini dapat berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat terutama di level ?akar rumput? atau kalangan dari struktur terbawah. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply