Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak melemah pada hari Kamis, (26/9). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -1.14%, -1.47%, dan -1.57%. Dari Eropa, indeks bergerak bervariasi. FTSE 100 terapresiasi sebesar 0.02% dan STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.61%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,497. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.77% dan 0.86% diperdagangkan pada level US$ 93.14 dan US$ 91.17 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan menurun sebesar -0.27%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -0.65%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.19%, 0.24% dan 0.24%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pemerintahannya akan menunda publikasi data ekonomi utama, termasuk dalam laporan ketenagakerjaan dan inflasi, jika pemerintah federal berhenti beroperasi akibat kurangnya pendanaan pada akhir pekan ini. Penundaan dalam publikasi laporan-laporan tersebut akan terjadi di semua lembaga pemerintah, contohnya seperti Biro Statistik Tenaga Kerja pada Departemen Tenaga Kerja, Biro Sensus dan Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan. Tentunya hal ini akan berdampak bagi para pembuat kebijakan di bank sentral AS yakni Federal Reserve (The Fed), investor, bisnis dan masyarakat, terutama dalam membuat keputusan yang penting. Data-data yang disediakan oleh Biro Sensus termasuk data Sensus Ekonomi, produksi indikator ekonomi, dan pekerjaan pada Survei Komunitas Amerika akan berhenti. (Bisnis)
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis penerimaan pajak pada 2024 tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan didukung oleh berbagai kebijakan pajak yang optimal. Adapun target penerimaan pajak pada 2024 mencapai Rp 1.988,9 triliun atau naik 9,4% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 1.818,2 triliun. Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan DJP Kemenkeu Ihsan Priyawibawa menjelaskan, penerimaan pajak dalam dua tahun terakhir (2019-2022) tumbuh sangat baik ditopang oleh pemulihan ekonomi, kenaikan harga komoditas, dan kebijakan pajak yang mendukung. Dia menjelaskan buoyancy pajak dalam 2 tahun lebih dari 1, sehingga rasio pajak meningkat dan telah melampaui periode prapandemi. (Investor)
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan dua dampak positif dari terbentuknya bursa karbon Indonesia. Menurutnya, bursa karbon memberi efek kepada perekonomian Indonesia secara umum dan kinerja korporasi. Perdagangan pada hari pertama Bursa Karbon, Selasa (26/9/2023) ditutup dengan nilai transaksi Rp29,2 miliar. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara Bursa Karbon, total volume hari ini mencapai 459.953 ton unit karbon. Transaksi yang tercatat hingga penutupan adalah 27 kali transaksi. Terdapat 15 pengguna jasa yang tercatat sebagai pembeli, dan 1 pengguna jasa yang berperan sebagai penjual. (Bisnis)
Best Regards,

Leave a Reply