Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Selasa (22/8). Dow dan S&P 500 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.15% dan -0.28%, Nasdaq terapresiasi sebesar 0.06%. Dari Eropa, indeks bergerak menguat. FTSE 100 dan STOXX600 terapresiasi masing – masing sebesar 0.18% dan 0.68%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.15,324. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.21% dan 0.11% diperdagangkan pada level US$ 84.07 dan US$ 79.75 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi sebesar -0.01%, NIKKEI Jepang menguat sebesar 0.17%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.23%, 0.28%, dan 0.40%.
Isu Ekonomi dan Pasar
S&P menyusul Moody?s Investor Service dengan menurunkan peringkat sejumlah bank di Amerika Serikat, yaitu KeyCorp, Comerica Inc., Valley National Bancorp, UMB Financial Corp., dan Associated Banc-Corp. Dikutip dari Bloomberg, dampak suku bunga yang lebih tinggi dan pergerakan simpanan di seluruh industri menjadi pertimbangan terhadap prospek perbankan di AS. Penurunan simpanan ini telah menurunkan likuiditas bagi banyak bank, sementara surat berharga yang menjadi mayoritas sumber likuiditas bank memiliki nilai yang sudah jatuh. (Bisnis)
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berbalik defisit pada kuartal II-2023 setelah mencatat surplus senilai US$ 6,52 miliar di kuartal I-2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit NPI periode April hingga Juni 2023 sebesar US$7,4 miliar. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, defisit NPI tersebut disebabkan defisit transaksi modal dan finansial yang tercatat US$ 5,0 miliar atau 1,4% PDB sedangkan neraca transaksi berjalan juga mencatat defisit US$ 1,93 miliar. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan defisit terjadi karena penanam modal dan dunia usaha sedang berhati-hati melihat perkembangan global. (Kontan)
Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil SUN acuan tenor 10 tahun pada perdagangan hari Selasa (22/8) mencapai 6,64%. Penawaran masuk pada lelang SUN kemarin pun lesu yakni mencapai Rp 34,6 triliun dengan Rp 7,87 triliun yang diterbitkan oleh pemerintah. Dari data Bank Indonesia pada 14-16 Agustus 2023, tercatat aksi keluar dana asing sebesar Rp6,79 triliun yang terbagi atas Rp3,65 triliun terjadi di Surat Berharga Negara (SBN) serta jual neto sebesar Rp3,14 triliun di pasar saham. Handy Yunianto selaku Head of FIxed Income Research Mandiri Sekuritas mengatakan kondisi tersebut tidak akan bertahan lama mengingat pelaku pasar masih menantikan sikap Federal Reserve dalam puncak siklus pengetatan moneter. (Bisnis)
Best Regards,

Leave a Reply