Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat bergerak bervariasi pada hari Kamis (22/6). Dow terdepresiasi sebesar -0.01%, S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi masing – masing sebesar 0.37% dan 0.95%. Dari Eropa, indeks bergerak melemah. FTSE 100 dan STOXX600 terdepresiasi masing – masing sebesar -0.76% dan -0.51%.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,939. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.40% dan -0.53% diperdagangkan pada level US$ 73.84 dan US$ 69.16 per barel.
Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan melemah sebesar -0.67%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar ?1.34%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak melemah pada pagi hari ini dengan Dow, S&P, dan Nasdaq terdepresiasi masing – masing sebesar -0.20%, -0.25%, dan -0.27%
Isu Ekonomi dan Pasar
Bank of England (BoE) mengumumkan kenaikan tingkat suku bunga acuan dari 4.5% jadi 5%, kemarin. Kenaikan ini lebih tinggi daripada ekspektasi consensus analis, menjadikan bunga Inggris saat ini mencapai level tertinggi sejak 2008. Komisi kebijakan Moneter BoE menuturkan kebijakan ini diambil seiring inflasi yang menebal. Menurut BoE, ada faktor?faktor signifikan di data akhir – akhir ini, mengindikasikan kenaikan inflasi yang terus berlanjut. Keputusan kebijakan moneter tersebut memang perlu diambil. Komisi akan melakukan hal yang diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target keberlanjutan 2% dalam jangka menengah (Kontan)
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21-22 Juni 2023 memutuskan untuk mempertahankan lagi suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) sebesar 5,75%. Demikian pula suku bunga deposit facility sebesar 5% dan suku bunga lending facility sebesar 6,5%. ?Keputusan mempertahankan suku bunga acuan BI sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3 plus minus 1% pada sisa tahun 2023 dan 2024,? jelas Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Juni 2023, Jakarta, Kamis (22/6/2023). Perry menuturkan, fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Sementara itu, Perry menegaskan, kebijakan likuiditas dan makroprudensial longgar tetap dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan dan mempertahankan tetap terjaganya stabilitas sistem keuangan. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply