Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat melemah pada hari Selasa (09/5). Dow, S&P 500, dan Nasdaq terdepresiasi masing-masing sebesar -0.17%, -0.46%, dan -0,63%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 dan STOXX600 menurun masing – masing sebesar -0.18% dan -0.33%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,730. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak melemah masing-masing sebesar -0.34% dan -0.52% diperdagangkan pada level US$ 77.02 dan US$ 73.33 per barel. Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan melemah sebesar -0.06%, NIKKEI Jepang terdepresiasi sebesar -0.46%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat bergerak menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.08%, 0.11%, dan 0.08%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Neraca perdagangan China pada April 2023 tumbuh sebesar US$90,21 juta atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pada Maret 2023 (month-to-month/mtm) sebesar US$88,19 juta. Laporan tersebut diumumkan oleh Biro Statistik Nasional China pada Selasa (9/5/2023). Berdasarkan data, diketahui bahwa impor China mengalami kontraksi per April 2023. Di sisi lain, ekspor meningkat namun melambat. Dilansir dari Reuters pada Selasa (9/5/2023), hal ini menunjukkan permintaan domestik tetap lemah, walaupun pembatasan Covid-19 telah dicabut oleh Presiden Xi Jinping. Hal ini menjadi tekanan pada ekonomi China yang tengah berjuang menghadapi pertumbuhan global yang melambat. Mengacu data Bea Cukai, diketahui bahwa inbound China turun sebesar 7,9 persen (year-on-year/yoy). Penurunan ini memperpanjang menurunan yang terlihat dari bulan sebelumnya yakni 1,4 persen. Kemudian, data ekspor China diketahui tumbuh 8,5 persen. Data ini berkurang dari lonjakan pada Maret yakni 14,8 persen. Ekonom memperkirakan bahwa tidak ada pertumbuhan impor dan peningkatan ekspor sebesar 8 persen. Pejabat pemerintah juga terus memperingatkan bahwa lingkungan eksternal yang parah dan rumit meningkatkan risiko resesi bagi banyak mitra dagang utama China. (Bisnis)
Survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. ?Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2023 sebesar 126,1, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,3 pada Maret 2023,? ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023). Erwin menjelaskan, menguatnya keyakinan konsumen pada April 2023 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat. IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada indeks ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini. ?IEK juga tercatat meningkat terutama pada indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja,? tutupnya. (Investor)
Best Regards,

Leave a Reply