SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian – 05 Mei 2023

Kilas Pasar

Indeks saham di Amerika Serikat melemah pada hari Kamis (04/5). Dow, S&P 500 dan Nasdaq terdepresiasi masing-masing sebesar -0.86%, -0.72% dan -0.49%. Dari Eropa, indeks FTSE 100 melemah sebesar ?1,10%. STOXX600 terdepresiasi sebesar -0.47%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperdagangkan pada level Rp.14,680. Dari komoditas, perdagangan minyak Brent dan WTI bergerak menguat masing-masing sebesar 0.32% dan 0.34% diperdagangkan pada level US$ 72.75 dan US$ 68.84 per barel. Indeks acuan Asia, KOSPI Korea Selatan melemah sebesar  0.02%, NIKKEI Jepang terapresiasi sebesar 0.12%. Perdagangan indeks futures Amerika Serikat menguat pada pagi hari ini dengan Dow Jones, S&P dan Nasdaq terapresiasi masing-masing sebesar 0.23%, 0.39%, dan 0.50%.

Isu Ekonomi dan Pasar

Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Masatsugu Asakawa mengatakan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang masih terus berlangsung dapat membawa tekanan berupa arus keluar modal dari pasar keuangan Asia. Dampak lebih lanjut adalah depresiasi tajam mata uang negara-negara di kawasan. ?Maka, kita harus mencermati lebih dekat dampak yang datang dari pengetatan kebijakan moneter AS dan juga saya harus bersiap untuk memperkuat kerja sama keuangan di antara [negara-negara] kawasan kita,? katanya di sela-sela Pertemuan Tahunan Ke-56 ADB di Incheon, Korea Selatan, Kamis (4/5). Sejauh ini, imbal hasil seluruh surat utang pemerintah 10 negara Asia yang direkam ADB tampak turun secara year-to-date. Obligasi Vietnam tenor 10 tahun turun paling tajam, yakni 158,3 basis poin menjadi 3,21 persen per 3 Mei, The Fed kembali menaikkan suku bunganya sebanyak 25 basis poin pada Rabu (3/5/2023) malam, menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi, kendati pasar menangkap kemungkinan bank sentral paling berpengaruh di dunia itu akan menjeda kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Keputusan itu membawa Fed Fund Rate ke kisaran 5 persen-5,25 persen dari posisi 0 persen-0,25 persen sebelum Maret 2022. (Bisnis)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 akan berada di atas 5% dengan ditopang oleh konsumsi masyarakat. Di tengah permintaan global yang melambat, permintaan domestik diperkirakan akan menjadi penopang ekonomi di kuartal I dan II sampai dengan akhir 2023. ?Memperhatikan berbagai indikator dan juga kuartal I dan II yang mengalami momen Ramadan dan Idulfitri, maka ekonomi diperkirakan masih mampu tumbuh di atas 5%,? ucap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan saat dihubungi Investor Daily pada Kamis (04/05/2023). Dia mengatakan, aktivitas masyarakat mulai kembali normal dengan telah dicabutnya PPKM, sehingga perekonomian diharapkan terus menggeliat. Berbagai leading indicator seperti indeks penjualan riil, indeks keyakinan konsumen, dan juga PMI manufaktur menunjukkan prospek yang baik sampai dengan bulan April 2023.(Investor)

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—05-Mei-2023.pdf


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *