Kilas Pasar
Indeks saham di Amerika Serikat tercatat ditutup mixed pada hari perdagangan Kamis kemarin. Indeks Dow Jones menguat 0.15% sedangkan S&P 500 dan NASDAQ terkoreksi masing-masing sebesar 0.33% dan 0.7%.
Dari Eropa, indeks acuan tercatat kompak melemah. Euro Stoxx tercatat terkoreksi sebesar 0.95% dan FTSE juga melemah sebesar 0.99%. Dari dalam negeri, IHSG ditutup menguat 1.13% pada perdagangan Kamis (15/7) kemarin.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat melemah pada level Rp 14.482. Dari komoditas, minyak WTI melemah sebesar 0.38% di level US$ 71.38 per barel.
Indeks acuan Asia terkoreksi pada perdagangan pagi hari ini dengan indeks NIKKEI melemah sebesar 0.72% sedangkan KOSPI melemah sebesar 0.37%. Sementara itu, indeks futures Amerika Serikat pada pagi hari ini tercatat terkoreksi dengan Dow Jones, S&P, dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 0.23%, 0.26% dan 0.99%
Isu Ekonomi dan Pasar
Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua tahun ini melambat meski secara keseluruhan masih cukup tangguh, yakni di angka 7,9 persen. Namun, pendapatan rumah tangga tidak tumbuh secepat ekonomi, yang akan terus membatasi seberapa banyak konsumsi dapat pulih. Biro Statistik Nasional mengatakan pertumbuhan pendapatan rumah tangga sebesar 12,0 persen year-on-year pada semester pertama 2021, yang berarti pertumbuhan rata-rata dua tahun sebesar 5,2 persen. “Sedikit lebih lambat dari pertumbuhan ekonomi tetapi secara umum tetap pada kecepatan yang sama,” kata Brio Statistik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021). (Bisnis Indonesia)
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya penurunan suku bunga kredit perbankan, sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan. Selain itu, BI mencatat rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Mei 2021 berada di angka 9,5% yang menunjukkan penurunan 4 basis poin (bps) dibandingkan bulan sebelumnya. Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia yang menyatakan per 28 Februari 2021 telah menurunkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk seluruh segmen kredit yang terdiri dari kredit korporasi, ritel, mikro, kepemilikan rumah (KPR), dan non-KPR. Penurunan SBDK ini cukup signifikan, yakni sebesar 150-325 bps. (Kontan)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—16-Juli-2021.pdf