Kilas Pasar
Pasar global bergerak melemah pada perdagangan Senin (19/4). Dow turun 123,04 poin atau 0,36% menjadi 34.077,63. Kemudian S&P 500 dan Nasdaq juga turun masing-masing 0,53% dan 0,98% menjadi 4.163,26, dan 13.914,76. Dari Eropa FTSE juga melemah 0,28% menjadi 7.000,08 begitu juga Stoxx600 yang turun 0,07% menjadi 442,18. Berbeda dari Asia, dimana Nikkei 225 naik 0,01% sama dengan Kospi yang juga naik 0,01% pada perdagangan Senin kemarin.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.547,5. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini naik 0,19% sedangkan Brent tidak mengalami perubahan. Pagi ini Nikkei 225 dibuka melemah 1,47% sedangkan Kospi naik 0,14%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat masing-masing 0,23%, 0,18% dan 0,16%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Boao Forum for Asia yang oleh China kembali diadakan. Ini adalah pertemuan besar pertama yang diadakan secara offline tahun ini di dunia, dengan eksekutif AS seperti Tim Cook dan Elon Musk di antara 2.000 peserta yang hadir secara langsung. Acara ini ditujukan untuk memikat investor asing. Investor akan tertarik untuk mempelajari tentang rencana baru China untuk membuka ekonomi dan pasar, sementara fokus lainnya adalah tujuan berkaitan dengan perubahan iklim. Investasi masuk sudah naik hampir 40% menjadi US$ 45 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2021 – tertinggi untuk periode tersebut sejak tahun 2002. (Bloomberg)
Inggris menjadi negara terbaru yang ikut dalam perlombaan untuk menjajaki penerbitan mata uang digitalnya oleh bank sentral. Pemerintah Inggris sendiri belum memutuskan apakah akan memperkenalkan versi digital mata uang pound Inggris. Tetapi menyatakan bakal mengeksplorasi tujuan, kasus penggunaan, peluang, dan risiko mungkin timbul. (Investor Daily)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, analisis konsumsi berdasarkan data perbankan menunjukkan bahwa belanja masyarakat semakin menggeliat pada April 2021. Peningkatan terjadi baik pada belanja masyarakat yang dipengaruhi faktor musiman maupun yang tidak dipengaruhi oleh faktor musiman. Belanja nasional mengalami kenaikan yang cukup besar di April, di mana tumbuh 32,48% secara tahunan (year on year/yoy) untuk yang non-seasonally adjusted (tidak dipengaruhi faktor musiman),” kata Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/4). Sedangkan belanja yang digerakkan faktor musiman (seasonally adjusted) meningkat hingga 13,11% (yoy). (Investor Daily)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—20-April-2021.pdf