SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Snin 15 Maret 2021

Kilas Pasar

 

Pasar saham global bergerak variatif pada Jumat (12/3). Dow naik 293,05 poin atau 0,90% menjadi 32.778,64, begitupun S&P 500 yang naik 0,10% menjadi 3.943,34. Sedangkan Nasdaq Composite turun sebesar 0,59% 13.319,87. Dari Eropa, FTSE tercatat naik 24,51 poin atau 0,36% menjadi 6.761,47 sedangkan Stoxx600 turun 1,09 poin atau 0,26% menjadi 423,08. Sedangkan dari Asia Nikkei 225 dan Kospi kompak naik sebesar 1,73% dan 1,35% pada perdagangan Jumat menjadi 29.717,83 dan 3.054,39. 

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.385,. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka naik 0,49% dan Brent juga naik 0,40%. Hari ini Nikkei 225 dibuka menguat 0,16% sedangkan Kospi turun 0,14%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak menguat masing-masing sebesar 0,34%, 0,24%, dan 0,25%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Diam-diam, pemerintah akan menurunkan ambang batas (threshold) omzet pengusaha kena pajak (PKP). Sejak tahun 2014 hingga kini, Batasan omzet PKP ditetapkan Rp 4,8 miliar per tahun. Sebelumnya, Batasan omzet PKP adalah Rp 600 juta per tahun. Dalam rapat tertutup dengan Komisi XI DPR, Rabu (10/3) pekan lalu, kabarnya Kementerian Keuangan sudah memaparkan rencana untuk menurunkan batas omzet PKP tersebut, demi mengejar target penerimaan pajak. Ada sejumlah alas an yang diajukan Kemenkeu untuk menurunkan batas omzet PKP itu. Pertama, threshold PPN Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia. Kedua, tingginya threshold tersebut menyebabkan banyak usaha tidak bayar pajak. Ketiga, simulasi beberapa scenario penurunan threshold menunjukkan potensi peningkatan penerimaan pjaak dan dampaknya terhadap indicator makro seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. (Kontan)

 

Tiongkok menuduh Inggris menyebar fitnah tidak berdasar setelah pemerintah Inggris mengatakan tindakan keras Beijing terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong tidak sesuai dengan perjanjian sehingga menjadikan kota itu kembali pada kendali Tiongkok. Tiongkok mengatakan bahwa Inggris tidak memiliki hak pengawasan atau kedaulatan atas Hong Kong. (Bloomberg)

 

Tiongkok akan segera melaporkan pertumbuhan ekonomi dalam dua bulan pertama tahun ini, dengan angka yang sebagian besar terdistorsi oleh perbandingan dari tahun lalu ketika negara itu adalah yang pertama di dunia yang melakukan lockdown. Pertumbuhan sejauh ini telah didorong oleh ledakan ekspor dan industri, dengan belanja konsumen yang lambat meningkat. Dengan pandemi yang kini dapat dikendalikan di dalam negeri dan sebagian besar ekonomi dibuka kembali, perbandingan dengan tahun lalu membuat sulit untuk menilai momentum pemulihan yang sebenarnya, terutama bagi konsumen. (Bloomberg)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—15–Maret-2021.pdf