SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Jumat 12 Maret 2021

Kilas Pasar

 

Pasar saham global bergerak menguat pada Kamis (11/3). Dow naik 188,57 poin atau 0,58% menjadi 32.485,59, begitupun S&P 500 dan Nasdaq Composite yang menguat masing-masing sebesar 1,04% dan 2,52% menjadi 3.939,34 dan 13.398,67. Dari Eropa, bursa juga kompak mengalami kenaikan, FTSE tercatat naik 0,17% menjadi 6.736,96 diikuti Stoxx600 yang juga naik 0,49% menjadi 424,17.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.405,. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka turun 0,12% sedangkan Brent naik 2,39%. Hari ini Nikkei 225 dibuka menguat 0,36% dan Kospi naik 1,16%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak menguat masing-masing sebesar 0,17%, 0,15%, dan 0,22%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Presiden Joe Biden menandatangani stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun menjadi undang-undang, lebih cepat dari jadwal sehingga ia dapat mempromosikan manfaat undang-undang baru tersebut dalam pidato peringatan satu tahun pandemi dari WHO. Dia berencana untuk mengumumkan bahwa dia akan mengarahkan negara bagian untuk memastikan semua orang dewasa di AS memenuhi syarat untuk vaksin virus corona paling lambat 1 Mei. Orang Amerika dapat mengharapkan pemeriksaan stimulus mereka tiba paling cepat akhir pekan. (Bloomberg)

 

Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) mengatakan siap mempercepat pencetakan uang guna mengendalikan biaya-biaya pinjaman di zona euro. Langkah ini membuat pasar skeptis atas tekad ECB untuk meletakkan landasan bagi pemulihan ekonomi yang solid. Di samping itu, kekhawatiran soal kenaikan imbal hasil (yields) obligasi dapat menggagalkan pemulihan di 19 negara dalam blok mata uang euro. ECB menyampaikan akan menggunakan anggaran sebesar 1,85 triliun euro untuk Program Pembelian Darurat Pandemi atau Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) selama beberapa bulan mendatang demi menghentikan kenaikan pembiayaan utang yang tidak beralasan. (Investor Daily)

 

Industri perbankan akan memiliki mandor baru. Calon pengawas baru industri perbankan itu tertuang dalam RUU tentang Reformasi Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Berdasarkan draf RUU tersebut, akan terdapat pengawasan terhadap bank bermasalah. Disebutkan bahwa pemerintah ditugaskan membentuk Forum Pengawasan Perbankan Terpadu yang merupakan wadah penyelarasan dan sinergi pelaksanaan tugas dan wewenang OJK, BI dan LPS. (Kontan)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—12–Maret-2021.pdf