Kilas Pasar
Pasar global bergerak positif pada Senin (8/2). Dow Jones Industrial Average naik 237,52 poin, atau 0,76% menjadi 31.385,24. S&P 500 naik 0,74% ke 3.915,59. Nasdaq Composite naik 0,95% menjadi 13.987,64, Sedangkan dari Eropa, FTSE tercatat 0,53% menjadi 6.523,53 dan Stoxx600 naik 0,30% menjadi 410,78.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.000,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini dibuka naik 0,35%. sedangkan Brent turun 0,05%. Pagi ini Nikkei 225 dibuka naik tipis 0,08% sedangkan Kospi naik 0,81%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar 0,08%, 0,06%, dan 0,10%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat, berisiko kehilangan kekuatannya. Ketika Donald Trump memenangkan pemilu pada tahun 2016, PDB China sekitar 60% dari PDB di AS. Pada akhir masa jabatan empat tahunnya, PDB telah melampaui 70%. Ancaman itu kemungkinan akan mempengaruhi pendekatan Joe Biden terhadap negara Asia, dengan kerangka kerja baru untuk hubungan yang berpotensi membentuk kembali ekonomi dan pasar secara substansial di seluruh dunia, menurut Bloomberg Economics. (Bloomberg)
Harga minyak acuan Brent Laut Utara menguat 1,3% hingga tembus US$ 60 per barel pada Senin (8/2). Sedangkan harga minyak acuan West Texas Intermediate (WTI) berada pada US$ 57,56 per barrel. Bagi harga minyak Brent ini adalah level tertingginya sejak pandemic virus corona Covid-19 mulai menyebar secara global hampir setahun yang lalu. Menurut para analis, harga minyak itu dilaporkan telah pulih karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sekutunya memangkas produksi setelah pandemi virus corona menurunkan permintaan. (Investor Daily)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan pembiayaan investasi Rp 184,46 triliun untuk tahun anggaran 2021. Alokasi ini turun 28,2% dibandingkan pembiayaan investasi tahun lalu yang mencapai Rp 257 triliun, meskipun akhirnya hanya terealisasi Rp 104,7 triliun. Di sisi lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, dana senilai U$ 9,5 miliar atau sekitar Rp 133 triliun (kurs Rp 14.000/dolar AS) akan segera masuk ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Perkiraan ini didasarkan pada pernyataan minat sejumlah pihak dari berbagai negara untuk mengguyurkan dananya ke LPI. (Investor Daily)
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—9-Februari-2021.pdf