SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Rabu 3 Februari 2021

Kilas Pasar

 

Pasar global kompak naik pada Selasa (2/2). Dari AS, Dow naik 475,57 poin, atau 1,57%, menjadi 30.687,48. S&P 500 naik 1,39% menjadi 3.826,31, Nasdaq Composite naik 1,56% menjadi 13.612,78. Sedangkan dari Eropa, FTSE tercatat naik 0,78%, dan Stoxx600 naik 1,29%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.025,0, melemah. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini dibuka naik 0,40% dan Brent juga naik 0,05%. Pagi ini Nikkei 225 naik 0,37% sedangkan Kospi dibuka naik 0,81%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones , S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,13 %, 0,26%, dan 0,26%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Kementerian Keuangan mengatur tata cara pembayaran importasi vaksin korona untuk meminimalisir risiko nilai tukar rupiah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7/PMK.05/2021. Beleid yang berlaku mulai 28 Januari 2021 tersebut, menyebut pengadaan vaksin Covid-19 masuk dalam perjanjian Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa. Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto menjelaskan beleid ini membuat pembayaran vaksi ke pemasok di luar negeri menjadi lebih efisien dan tidak terjadi penukaran rupiah ke dollar AS dalam jumlah besar di pasar valas. (Kontan)

 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, minat investor terhadap Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana kembali meningkat. Ini ditandai dengan penawaran masuk (incoming bids) pada lelang SUN Selasa (2/2) yang mencapai Rp 83,8 triliun, melonjak dibandingkan lelang sebelumnya pada 19 Januari 2021 yang hanya sekitar Rp 55,3 triliun. (Investor Daily)

 

Badan statistik Uni Eropa (UE), Eurostat, menyampaikan data resmi pada Selasa (2/2) bahwa ekonomi zona euro mengalami kontraksi 6,8% pada 2020 dan 0,7% pada kuartal IV. Catatan ini lebih rendah dari yang diproyeksikan pada tahun lalu. Kontraksi ini juga disebabkan konsekuensi menghancurkan dari pandemi virus corona Covid-19. Meskipun angka tersebut dianggap sebagai bencana besar, masih jauh lebih baik dari proyeksi Komisi Uni Eropa pada November tahun lalu yang menyebutkan penurunan 7,8%. (Investor Daily)

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan tetap mengajukan rancangan stimulus Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun, sekalipun tidak mendapatkan dukungan dari Partai Republik. Republik ber usaha agar proposal US$ 1,9 triliun itu dikurangi. Proposal ini juga di luar stimulus yang sudah dikeluarkan senilai US$ 4 triliun sepanjang tahun lalu. Tapi Biden mengatakan kepada para senator bahwa proposal alternatif sebesar US$ 618 miliar itu tidak akan cukup untuk mengatasi pandemi yang telah menewaskan hampir 444.000 orang di AS dan menghilangkan puluhan juta lapangan kerja. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—3-Februari-2021.pdf