SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Selasa 2 Februari 2021

Kilas Pasar

 

Pasar global kompak naik pada Senin (1/2). Dari AS, Dow naik 229,29 poin, atau 0,76%, menjadi 30.211,91. S&P 500 naik 1,61% menjadi 3.773,86, Nasdaq Composite naik 2,55% menjadi 13.403,39. Sedangkan dari Eropa, FTSE tercatat naik 0,92%, dan Stoxx600 naik 1,24%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.020,0, menguat. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini dibuka turun 0,06% dan Brent juga turun 0,12%. Pagi ini Nikkei 225 naik 0,49% sedangkan Kospi dibuka naik 0,94%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,06%, 0,10%, dan 0,17%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyusun paket kebijakan terpadu untuk mendorong dunia usaha menjadi motor penggerak utama bagi percepatan pemulihan ekonomi. Melalui focus group discussion (FGD) dengan 25 asosiasi yang mewakili 20 sektor usaha, KSSK telah melakukan pemetaan serta identifikasi isu dan persoalan riil yang dihadapi oleh sektor usaha. (Investor Daily)

 

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pemerintah perlu mengantisipasi dampak kondisi cuaca saat ini terhadap inflasi. Pasalnya, inflasi bulanan pada Januari 2021 yang mencapai 0,26% terutama dikontribusi oleh kenaikan harga cabai rawit dan ikan segar menyusul intensitas curah hujan yang tinggi dan banjir sebagai dampak dari La Nina. (Investor Daily)

 

Militer Myanmar melakukan kudeta tak berdarah pada Senin (1/2) dan menahan Aung San Suu Kyi, pemimpin yang terpilih secara demokratis. Pihak militer juga memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun sejak diambilalihnya kekuasaan tersebut. Terakit hal tersebut, Presiden Joe Biden mengatakan AS dapat mengembalikan sanksi terhadap Myanmar jika militer negara tersebut tidak segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut dan membebaskan para aktivis serta pejabat. Pengambilalihan militer bisa menjadi kasus uji coba awal dari sumpah pemerintahan Biden untuk mempertahankan demokrasi “di mana pun itu diserang,” seperti yang dikatakan dalam pernyataan presiden. Jika dilaksanakan, kebijakan tersebut akan mewakili perubahan mendadak dari pemerintahan Trump, yang sering kali membungkam kritik tradisional terhadap pemerintah otoriter. (Investor Daily, Bloomberg)

 

Pemerintah Australia ingin memaksa dana pensiun yang tidak memenuhi standar pengembalian investasi untuk menulis kepada pelanggan mereka dan menjelaskan kegagalan mereka dalam bahasa yang sederhana. Selain itu, mereka harus mengarahkan penabung ke daftar perusahaan yang dikurasi pemerintah yang melakukan pekerjaan lebih baik. Langkah-langkah baru, yang diperkenalkan ke parlemen minggu ini, merupakan bagian dari dorongan untuk merombak sistem pensiun terbesar keempat di dunia dan mencoba dan mencegah konsumen terjebak dengan operator di bawah standar. Penyelidikan pemerintah dua tahun lalu menemukan lebih dari seperempat dana terus-menerus berkinerja buruk. (Bloomberg)

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—2-Februari-2021.pdf