SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Jumat 22 Januari 2021

Kilas Pasar

 

Pasar saham AS bergerak variatif naik pada Kamis (21/1). Dow turun tipis 12,37 poin, atau 0,04%, menjadi 31.176,01. S&P 500 naik 0,03% menjadi 3.853,07. Nasdaq Composite naik 0,55% menjadi 13.530,92. Di sisi lain Eropa mengalami penurunan. FTSE tercatat turun 0,37%, sementara Stoxx600 menguat tipis 0,01%.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.000,0, menguat. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI pagi ini dibuka naik 0,02% dan Brent juga naik 0,29%. Pagi ini Kospi dibuka turun 0,05% sedangkan Nikkei 225 turun 0,52%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones naik sangat tipis, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,01%, dan 0,05%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Januari 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 3,75%, suku bunga deposit facility jadi 3%, dan suku bunga lending facility jadi 4,5%. (Investor Daily)

 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi, aliran modal asing ke Indonesia mencapa US$ 9,1 miliar pada tahun 2021. Nilai itu lebih tinggi daripada tahun 2020 lalu yang sebesar US$ 11 miliar. Menurut Perry, hal tersebut didukung oleh beberapa hal. Pertama Federal Reserve (The Fed) yang diyakini masih akan menempuh tren suku bunga rendah. The Fed juga diyakini masih akan memberlakukan kebijakan likuiditas yang longgar. Kedua, resminya Joe Biden menjadi Presiden AS membawa angin segar terhadap prospek aliran masuk modal asing ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ketiga, proses vaksinasi yang telah dilakukan oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia. (Kontan)

 

Australia menghabiskan biaya sekitar $ 3 miliar dalam penjualan komoditas tahun 2020 akibat pertarungan perdangan dengan Tiongkok. Angka yang relatif kecil itu menunjukkan bahwa hanya ada sedikit kebutuhan ekonomi bagi negara tersebut untuk tunduk pada tekanan Beijing. Menurut data bea cuka Tiongkok, angka tersebut telah mencakup komoditas mulai dari tembaga dan batu bara hingga anggur dan lobster. Meski terdapat ketegangan antar kedua negara, perlu dipahami bahwa stimulus masif negara Tiongkok pada infrastruktur untuk menyelamatkan ekonominya dari pandemi telah meningkatkan kebutuhan jumlah bijih besi untuk bahan bakar produksi baja. Dan di sana, Australia adalah produsen dominan. Pembelian oleh Tiongkok naik hampir $ 10 miliar tahun lalu. (Bloomberg)

 

Pemerintah Tiongkok pada Kamis (21/1) menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas pelantikannya sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat (AS). Tiongkok menyerukan pengaturan ulang hubungan antara kedua negara pascaperiode diplomasi yang buruk di bawah kepemimpinan Donald Trump. (Investor Daily)

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—22-Januari-2021.pdf