SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Senin 21 Desember 2020

Kilas Pasar

 

Pasar saham AS melemah secara kompak pada perdagangan Jumat (18/12). Dow Jones turun 124,32 poin atau 0,41% menjadi 30.179,05. Di sisi lain, S&P 500 dan Nasdaq Composite juga turun masing-masing sebesar 0,35% dan 0,07% menjadi 3.709,41 dan 12.755,64.

 

Sementara itu dari pasar Eropa juga turun secara keseluruhan, FTSE turun sebesar 21,88 poin atau 0,33% menjadi 6.529,18, sementara Stoxx600 juga turun sebesar 0,35% menjadi 395,90.

 

Rupiah terhadap dolar AS pagi ini berada pada level RP 14.110,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent melemah masing-masing sebesar 1,38% dan 1,41%.

 

Pagi ini indeks Nikkei 225 dibuka menguat sebesar 0,45% sedangkan Kospi dibuka menguat sebesar 0,12%. Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones dan S&P 500 turun 0,25% dan 0,24%. Sedangkan indeks futures Nasdaq naik 0,04%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Tekanan baru dari virus corona berada “di luar kendali,” menurut Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancoc.Di sisi lain, 5 juta penduduk Sydney didorong untuk tidak melakukan perayaan akhir tahun dan hal lain yang mungkin memicu wabah virus corona serta menutup perbatasan negara bagian dan mengancam perayaan Natal. Para ahli memperingatkan adanya vaksin tidak menjamin berakhirnya wabah Covid-19.

 

Australia meningkatkan perkiraan pendapatannya dari pertambangan dan ekspor energi pada tahun keuangan 2021 karena melonjaknya harga bijih besi meningkatkan pundi-pundi produsen utama dunia. Penjualan ekspor diekspektasikan sebesar AU$ 279 miliar (US$ 212 miliar) dalam hingga 30 Juni 2021, naik sekitar 9% dari perkiraan sebelumnya pada bulan September, Departemen Perindustrian, Sains, Energi dan Sumber Daya pemerintah mengatakan dalam pembaruan triwulanan. Meski demikian, angka itu masih turun dari rekor AU$ 291 miliar pada tahun fiskal 2020.

 

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan, Kanada telah berkomitmen untuk ikut menanamkan modal sebesar US$ 2 miliar di Lembaga Pengelola Investasi (LPI), sehingga total komitmen investasi asing di LPI hingga kini telah mencapai US$ 8 miliar atau sekitar Rp 113,2 triliun. Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan produk hukum terkait LPI yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2020 tentang Modal Awal LPI serta PP Nomor 74 Tahun 2020 tentang LPI yang mengatur mengenai tata kelola dan operasionalisasi LPI. Selain itu telah diterbitkan pula Keputusan Presiden Nomor 128/P Tahun 2020 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Pengawas LPI dari unsur profesional.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—21-Desember-2020.pdf