SAM Ulasan Ekonomi dan Pasar Harian Senin 9 November 2020

Kilas Pasar

 

Pasar saham AS tidak banyak berubah dengan kecenderungan melemah pada Jumat (6/11) menunggu hasil pemilihan presiden dan kongres. Dow Jones Industrial Average turun 66,78 poin, atau 0,24%, pada 28.323,40. S&P 500 turun 0,03% menjadi 3.509,44 dan Nasdaq Composite naik 0,04% menjadi 11.895,23.

 

Hal senada ditunjukkan pasar Eropa dimana FTSE naik 3,84 poin atau 0,07% menjadi 5.910,02, sementara Stoxx600 melemah sebesar 0,2% menjadi 366,40.

 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini berada pada level RP 14.210,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent menguat bersamaan masing-masing sebesar 1,7% dan 0,81%.

 

Prediksi Hari Ini

 

Hari ini pasar diperkirakan menguat. Pagi ini indeks Nikkei 225 dan Kospi dibuka menguat sebesar 1,12% dan 0,78%. Di sisi lain, indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq juga tercatat naik bersamaan masing-masing sebesar 0,99%, 1,02% dan 1,29%.

 

Isu Ekonomi dan Pasar

 

Dari Amerika Serikat, Presiden terpilih Joe Biden meluncurkan upaya transisi dan mempersiapkan rencana untuk menyelesaikan pandemi virus corona, sementara Presiden Donald Trump mempertimbangkan tantangan hukum dan sejauh ini menolak untuk menyerah. Meski demikian, terdapat pandangan bahwa upaya penolakan tersebut akan sia-sia. Biden meminta orang Amerika untuk mengesampingkan perpecahan selama empat tahun terakhir dalam pidato kemenangannya. Sementara itu Wakil Presiden terpilih Kamala Harris menyatakan dan mengakui dirinya sebagai wanita pertama berkulit hitam dan berasal dari India yang akan menjabat posisi sebagai Wakil Presiden.

 

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong menyatakan bahwa Ekonomi negaranya tidak akan meningkat secara signifikan dikarenakan pasar ekspor utamanya, Eropa dan AS, tengah menghadapi peningkatan pandemi Covid-19.

 

Indef menilai langkah pemerintah Indonesia memberikan perlindungan sosial dari dampak pandemi Covid-19 melalui bantuan sosial (bansos) dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) belum efektif menggerakkan aktivitas ekonomi karena diduga tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat untuk konsumsi, tetapi untuk kegiatan lain. Argumen ini didasarkan pada data BPS yang menunjukkan kontraksi pada komponen makanan dan minuman selain restoran pada kuartal III-2020 sebesar 0,69% YoY.

 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

 

Best Regards,

SAM Investment

SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—9-November-2020.pdf