Kilas Pasar
Jumat (16/10), indeks saham Amerika Serikat bervariasi. Dow naik sebesar 112,11 poin, atau 0,39%, menjadi 28.606,31. Kemudian S&P 500 naik tipis sebesar 0,01% atau 0,47 poin menjadi 3.483,81. Sementara Nasdaq Komposit turun sebesar 0,36% menjadi 11.671,55.
Sementara dari pasar saham Eropa, FTSE dan Stoxx600 naik secara bersamaan masing-masing sebesar 1,49% dan 1,26% menjadi 5.919,58 dan 367,48.
Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.700,0. Selain itu, komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dan Brent menguat secara bersamaan masing-masing sebesar 0,17% dan 0,44%.
Prediksi Hari Ini
Pasar diperkirakan menguat hari ini. Pagi ini indeks Nikkei 225 dibuka menguat sebesar 0,91%., sementara Kospi menguat 0,78%. Di sisi lain, terdapat sentimen positif juga dari indeks futures di Amerika Serikat dimana tercatat menguat bersamaan. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,48%, 0,54% dan 0,73%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Ketua DPR Amerika, Nancy Pelosi, mengatakan pada hari Minggu bahwa perbedaan tetap ada dengan pemerintahan Presiden Donald Trump pada paket bantuan virus corona yang luas, tetapi dia optimis undang-undang dapat didorong sebelum Hari Pemilihan Presiden.
Pemerintah Tiongkok mengesahkan undang-undang pengendalian ekspor. Dengan UU, ekspor produk tertentu akan dibatasi untuk melindungi keamanan nasional. UU ini menjadi instrumen kebijakan terbaru untuk menghadapi ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), khususnya di bidang teknologi. UU yang disahkan pada Sabtu (17/10) ini akan mulai berlaku pada 1 Desember 2020.
Lembaga konsultan dan riset TMF Group menyebutkan, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara paling kompleks untuk berbisnis berdasarkan Indeks Kompleksitas Bisnis Global (GBCI) periode Juni 2020. Laporan lembaga ini juga mengungkapkan lanskap bisnis internasional lebih kompleks dari sebelumnya karen Covid-19. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, UU Cipa Kerja hanya meng-capture beberapa permasalahan dalam kompleksitas bisnis di Indonesia seperti birokrasi yang berbelit, masalah perpajakan, dan juga tenaga kerja, sementara hal yang tidak dicapture dalam UU Cipta Kerja misalnya harga logistik yang mahal ataupun stabilitas politik dan social.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
SAM Investment
SAM-Ulasan-Ekonomi-dan-Pasar-Harian—19-Oktober-2020.pdf