Indeks saham di Amerika ditutup melemah tadi malam, seiring terjadinya kejadian langka di pasar futures/berjangka komoditas, yaitu minyak berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei ditutup di – $ 37,63 per barel, turun lebih dari 300%. Ini pertama kalinya harga menjadi negatif sejak kontrak berjangka dibuat pada tahun 1983. Dow Jones ditutup melemah 2,4%, S&P melemah 1,8%.
Di Eropa, indeks acuan Euro Stoxx 600 menguat 0,67%, seiring data ekonomi yang keluar dari Eropa pada hari Senin menunjukkan bahwa surplus perdagangan zona euro dengan seluruh dunia tumbuh menjadi 23 miliar euro ($ 25,1 miliar) pada bulan Februari, naik dari 18,5 miliar euro setahun sebelumnya. Dari dalam negeri, IHSG ditutup melemah 1,27% dengan pelemahan paling dalam di sektor konstruksi dan infrastruktur.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 0,3% ke 15.412. Minyak Brent menurun 8,9% ke 25,6.
Prediksi Hari Ini
Pasar diperkirakan bergerak melemah hari ini. Sebagian besar futures dan bursa di Asia terlihat melemah. Nikkei pagi ini terlihat melemah 1,2% dan Kospi melemah 0,6%.
Isu Ekonomi dan Pasar
Harga minyak fisik yang dijual di jaringan pipa di AS dijual dengan harga kurang dari $ 10 karena ada sedikit permintaan. Hanya sedikit orang yang mengemudi atau terbang saat dunia berada dalam situasi lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona. Penurunan mencerminkan batas logistik dari pasar minyak fisik ? tidak ada tempat untuk meletakkan barang, dan tidak cukup banyak produsen yang menutup sumur. Kilang tidak ingin membeli minyak mentah yang tidak bisa diubah menjadi bensin, sehingga harus dipompa ke tangki penyimpanan. Masalahnya, tangki-tangki penyimpanan itu sekarang mulai terisi, jadi tidak ada yang menginginkan minyak baru.
Dana Moneter Internasional memperkirakan perekonomian India akan tumbuh pada 7,4% pada tahun fiskal yang dimulai pada April 2021. Agar proyeksi itu dapat diwujudkan, beberapa hal perlu terjadi terlebih dahulu, menurut Ranil Salgado, kepala misi India di IMF. Pertama, India perlu mengendalikan wabah koronavirus dengan cukup untuk mengakhiri lockdown nasional dan kedua, untuk menyuntikkan lebih banyak stimulus ke dalam perekonomian. Harga minyak yang rendah juga dapat memberi ekonomi India dorongan, menurut Salgado. Hal ini dapat menjadi harapan bahwa emerging market bisa mengalami rebound di 2021.
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi SAM untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.
Best Regards,
SAM Investment
Leave a Reply