Sebagian besar indeks futures di bursa Asia tercatat ?merah?, indikasi ada potensi koreksi indeks di bursa Asia hari ini ditambah harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia HK dolar dan Sin dolar dibuka melemah terhadap US dolar, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.080 s.d Rp.14.100 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Realisasi APBN 2019 per Oktober masih dibawah pagu. Pendapatan Negara mencapai 69,7% dari pagu dan tumbuh 1,2% dibandingkan realisasi Oktober 2018. Di sisi Belanja Negara tercatat capaian sebesar 73,1% dari pagu dan tumbuh 4,5% dari Oktober 2018, sehingga defisit tercatat sebesar Rp.289,1 triliun atau 1,8% dari PDB. Dengan sisa waktu 2 bulan hingga akhir tahun 2019, tampaknya capaian realisasi di bawah 85% dari pagu. Potensi ini membuat APBN 2019 ini tampaknya tidak cukup kuat mendorong ekonomi di Q4-2019.
PBoC secara tak terduga turunkan suku bunga 7DRR menjadi 2,5% dari 2,55%. Penurunan ini pertama kali sejak 2015. Kebijakan moneter ekspansi ini sebagai upaya menahan laju pertumbuhan ekonomi China yang terus melambat. Pada Q3-2019 lalu, ekonomi China tumbuh 6% yoy.
.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply