Sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat ?merah?, indikasi indeks di busa Asia akan turun hari ini, namun cenderung naik dengan sentiment naiknya indeks di sebagian ebsar bursa global semalam walaupun harga minyak mentah dibuka turun pagi ini. Sementara mata uang kuat Asia yen dan Sin dolar dibuka menguat terhadap US dolar, tetapi kemungkinan rupiah melemah dengan aksi demo yang lanjutan pada hari ini. Kemungkinan rupiah hari ini bergerak di kisaran antara Rp.14.190 s.d Rp.14.220 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Uang beredar pada Agustus 2019 tumbuh 7,3% yoy, melambat dibandingkan Juli yang tumbuh 7,8% yoy. Perlambatan ini karena melambatnya aset domestik neto (NDA) yang komponen terbesarnya kredit perbankan. Penyaluran kredit melambat menjadi 8,6% yoy dari 9,7% yoy pada Juli. Perlambatan ini terutama berasal dari kredit modal kerja korporasi non finansial. Kondisi yang sama juga terlihat pada DPK Korporasi non finansial yang juag melambat. Hal ini memberi indikasi potensi perlambatan kegiatan usaha pada bulan Agustus 2019.
The MNI Chicago Bussiness Barometer untuk September turun menjadi 47,1 ? level kontraksi karena turunnya produksi dan pesanan baru. Namun indeks di bursa AS semalam sebagian besar ditutup naik karena pernyataan pemerintahan Trump yang menyangkal akan mengeluarkan perusahan China dan bursa AS.
.
Salam,
Lana Soelistianingsih
Kepala Riset/Ekonom
Samuel Aset Manajemen
Telp: 62 21 28548828
PT SAMUEL ASET MANAJEMEN
Menara Imperium Ground Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta Selatan 12980 Indonesia
t. +62-21-2854 8828 | f. +62-21-8317474 |www.sam.co.id
Leave a Reply